POTENSI DAN PROSPECT BATUBARA KALIMANTAN TENGAH
Jenis bahan Galian/tambang Batubara di Provinsi Kalimantan Tengah hampir
dijumpai di seluruh Wilayah Kabupaten dan Kota kecuali Kabupaten
Lamandau dan Sukamara.
Di Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito
Selatan, Barito Timur, Kapuas dan Gunung Mas dijumpai batubara yang
kualitasnya cukup baik hingga sangat baik dengan nilai kalori berkisar
antara 5.000 hingga 8.300 cal/gram. Batubara tersebut diendapkan
pada formasi Batu Ayau, Tanjung, Pamaluan, Pulau Balang dan Warukin. Di
beberapa tempat di Kabupaten Murung Raya dan Barito Utara bahkan
dijumpai batubara jenis Cocking Coal dan Soft Cocking Coal yang
harga jualnya cukup tinggi tetapi pasar domestiknya pada saat ini
hampir tidak ada. Batubara tersebut umumnya mempunyai nilai calori lebih
dari 7.000 cal/gram dan mempunyai Crusible Swelling Index (CSI)
berkisar antara 5 - 9. Batubara jenis ini umumnya tidak dimanfaatkan
sebagai bahan bakar (steam coal) tetapi sebagai bahan yang digunakan
dalam proses peleburan baja.
Di Kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan,
Kotawaringin Timur, Katingan dan Kota Palangka Raya juga dijumpai
batubara tetapi nilai kalorinya umumnya rendah yaitu kurang dari 5.000
cal/gram. Batubara tersebut hampir semuanya dijumpai di formasi dahor
dengan sumberdaya yang relatif terbatas. Batubara semacam ini kalau
lokasinya tidak terlalu jauh dengan kota paling tepat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar pembangkit listrik mulut tambang.
Berdasarkan hasil kompilasi data yang dilakukan
oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Tengah yang
datanya bersumber dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Pemerintah
dan Swasta diperoleh data per Desember 2011 sebagaimana tabel berikut:
NO. | KABUPATEN | TEREKA | TERTUNJUK | TERUKUR | |
(indicated) | (Measurd) | Jumlah | |||
1 | Murung Raya | 1,445,927,182 | 319,175,693 | 327,695,398 | 2,092,798,273 |
2 | Barito Utara | 493,776,632 | 679,795,887 | 611,679,783 | 1,785,252,302 |
3 | Barito Timur | 54,661,541 | 106,372,381 | 66,243,224 | 227,277,146 |
4 | Barito Selatan | 51,507,530 | 60,542,123 | 44,119,094 | 156,168,747 |
5 | Kapuas | 360,915,564 | 279,871,875 | 204,417,634 | 845,205,073 |
6 | Kotawaringin Barat | - | 306,334,795 | 104,294,417 | 410,629,212 |
7 | Kotawaringin Timur | 17,400,000 | - | - | 17,400,000 |
8 | Katingan | 17,485,491 | - | - | 17,485,491 |
9 | Gunung Mas | 21,540,000 | - | - | 21,540,000 |
Jumlah | 2,463,213,940 | 1,752,092,754 | 1,358,449,550 | 5,573,756,244 |
CATATAN :
Harap
hati-hati dalam melihat data sumberdaya (resources) tersebut karena :
-
Sumberdaya batubara tersebut belum tentu semuanya ekonomis untuk ditambang dan datanya pun akan selalu berubah setiap saat tergantung dari kemajuan kegiatan eksplorasi dan produksi dari para pengusaha yang bergerak dibidang pertambangan.
-
Keekonomisan suatu sumberdaya tergantung dengan harga batubara, letak geografi, posisi/kedalaman endapan, metode penambangan, sarana dan prasarana transportasi yang tersedia, serta kewajiban-kewajiban yang harus dibayar.
Untuk lebih memahami
kriteria sumberdaya dan cadangan harap pembaca memahami dulu
kriteria sumberdaya dan cadangan yang dikutip berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) berikut:
Sumberdaya batu bara (Coal Resources) adalah bagian dari endapan batu bara
yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumber daya batu bara ini dibagi
dalam kelas-kelas sumber daya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang
ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas
dan secara kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini dapat
meningkat menjadi cadangan apabila setelah dilakukan kajian kelayakan
dinyatakan layak.
Cadangan batu bara
adalah bagian dari sumber daya batu bara yang telah diketahui dimensi,
sebaran kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian kelayakan
di nyatakan layak untuk ditambang.
Sumber daya batu bara
tereka adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi.
Penyelidikan Prospeksi adalah bagian dari kegitan eksplorasi yang
dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan batu bara yang akan
menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini, di antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000,
pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran,
pemboran uji (scout drilling), pencontohan, dan analisis. Metode
eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat
dilaksanakan apabila dianggap perlu. Dewan Riset Nasional pernah
mendefinisikan Sumberdaya Tereka tingkat keyakinan geologinya hanya
berkisar 20-40%.
Sumber daya batu bara
tertunjuk adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian
dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluna.
Eksplorasi pendahuluan adalan bagian dari kegiatan eksplorasi yang
dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan
batu bara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi, sebaran,
struktur, kuantitas dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain,
pemetaan geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi,
pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan
(logging) geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang
andal. Dewan Riset Nasional pernah mendefinisikan Sumberdaya
Tertunjuk tingkat keyakinan geologinya berkisar 40-60%.
Sumber Daya Batu bara
Terukur (Measured Coal Resoured) Sumber daya batu bara terukur adalah
jumlah batu bara di daerah peyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat–syarat
yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci. eksplorasi rinci adalah
bagian dari kegiatan eksplorasi yang dimaksudkan untuk mengetahui
kuantitas dan kualitas serta model tiga-dimensi endapan batu bara secara
lebih rinci.Kegiatan yang harus dilakukan adalah pemetaan geologi dan
topografi dengan skala minimal 1:2.000, pemboran dan pencontohan yang
dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya,
penampangan (logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan
geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan pada
batu bara, batuan, air dan lainnya yang dipandang perlu sebagai bahan
pengkajian lingkungan yang berkaitan dengan rencana kegiatan penambangan
yang diajukan. Dewan Riset Nasional pernah mendefinisikan Sumberdaya
Terukur tingkat keyakinan geologinya berkisar 50-80%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar